Senin, 31 Mei 2010

Usaha Pemberantasan dalam Dunia Pendidikan

Sasaran utama konsumen narkoba adalah anak-anak usia remaja, pasarnya tentu saja sekolah, SMA, SMP bahkan SD. Secara psikologis, usia ini adalah masa di mana seorang anak mulai mencari siapa dirinya, apa yang disukainya, apa yang menjadi identitasnya dan pencarian-pencarian lain yang berkaitan dengan pengakuan lingkungan terhadap diri mereka. Sehingga mereka berani untuk mencoba hal-hal baru. Pada masa itu juga pengawasan orang tua terhadap anaknya mulai kendur. Anak mulai mempunyai waktu dan tempat dalam kesehariannya yang orang tua tidak tahu, misalnya tempat kumpul sepulang sekolah. Wajar dan sudah seharusnyalah jika penyuluhan dan peringatan tentang narkoba diadakan di sekolah-sekolah. Tentang apa itu narkoba, dari mana saja bahaya itu bisa datang dan bagaimana cara mencegahnya.



Cara yang paling populer adalah melalui rokok. Jadi waspadailah jika seorang anak sudah mulai merokok pada usia yang dini, karena ini adalah sasaran para pengedar. Ada juga yang melalui makanan atau minuman sehingga membuat kecanduan, dan pada saat itu diperkenalkan pada narkoba sebagai pengobat kecanduannya. Atau cara coba gratis, diberikan langsung untuk dicoba untuk selanjutnya baru membeli dengan harga tertentu. Penggeledahan pada siswa-siswa suatu sekolah secara mendadak adalah tindakan kuratif. Jika ditemukan suatu jenis obat terlarang maka dapat diambil tindakan secara hukum. Ini adalah bagian dari pekerjaan lembaga pendidikan maupun pemerintah yang menghadapi narkoba sebagai salah satu faktor penghambat dalam proses pendidikan.
Memulai dari Keluarga

Keluarga merupakan subyek penting dalam tindakan preventif. Pada saat anak memasuki usia remaja biasanya orang tua mulai enggan menyisihkan perhatian. Kebanyakan karena merasa bahwa si anak sudah ‘besar’. Memang pada saat ini mereka tidak membutuhkan perlakuan seperti perlakuan terhadap anak-anak, tetapi tugas sebagai orang tua belumlah selesai. Bentuk kasih sayang yang mereka butuhkan adalah perhatian, pengertian dan persahabatan. Mereka masih perlu dibatasi dengan aturan-aturan yang berlaku dalam keluarga, karena itu adalah bentuk dari perhatian orang tua, tetapi penerapannya tentu dengan pengertian dan persahabatan. Dan baik juga jika mereka tahu apa itu narkoba langsung dari orang tuanya, daripada dia mendengar lebih dulu di luar rumah. Jika seorang remaja merasakan bahwa keluarganya bisa diandalkan, maka kecil kemungkinannya dia akan memberikan kejutan yang tidak menyenangkan. Misalnya tertangkap sebagai pemakai atau bahkan pencandu salah satu obat-obatan terlarang.

Sumber : http://www.pitoyo.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=495

Tidak ada komentar:

Posting Komentar